Mungkin sering ketika kita belajar sejarah
Indonesia kuna, baik dari tingkat dasar hingga sekolah menengah atas para guru
sejarah sering membuat pernyataan bahwa wilayah kekuasaan Majapahit adalah seluas
wilayah Indonesia saat ini. Namun, apakah hal itu benar adanya. Pertanyaan ini
terus menggantung ketika saya mulai belajar secara lebih mendalam lagi mengenai
sejarah Indonesia
itu khususnya kerajaan Majapahit sebagai kerajaan yang konon katanya menguasai
wilayah Nusantara.
Setelah berdiskusi, berkonsultasi
dengan yang lebih ahli, dan membaca berbagai buku-buku yang berkenaan dengan
Majapahit ini akhirnya mata saya pun terbuka. Bahwa selama ini kita ternyata
tertipu oleh pernyataan-pernyataan yang tanpa dasar yang mengatakan bahwa
wilayah kekuasaan Majapahit adalah seluas Nusanatara saat ini. Mengapa
demikian, sehingga sampai ada yang beranggapan bahwa pengertian kata Nusantara
itu adalah pulau-pulau di antara dua Benua yang
merujuk pada wilayah Indonesia saat ini yang diapit oleh Benua Asia dan
Benua Australia sehingga beranggapan bahwa wilayah Indonesia kini adalah seluas
wilayah kekuasaan Majapahit. Hal ini timbul dan menjadi sebuah keyakinan
sebagian orang dikarenakan respon mereka terhadap pernyataan para Founding Father
negara kita ini yang selalu mengatakan dalam setiap pidatonya mengenai
Nusantara seluas wilayah kekuasaan Majapahit
dulu. Hal ini dilakukan oleh mereka agar mengobarkan semangat juang rakyat
Indonesia saat itu untuk melawan penjajahan asing dan untuk mempersatukan
rakyat Indonesia yang terpisah oleh luasnya lautan yang seakan membentengi
kita. Diharapkan dengan pernyataan tersebut rakyat terlecut semangat
berjuangnya dan memang itu terjadi rakyat menjadi bersemangat dan termotivasi untuk berjuang mengusir
penjajahan asing. Namun, dilain pihak rakyat menjadi seakan-akan meyakini hal
itu dengan hati mereka dan menjadikan hal itu sebagai sebuah kebenaran yang
tidak perlu lagi dicari kebenarannya.
Lalu apa makna sebenarnya Nusantara
itu dan seluas apakah wilayah kekuasaan Majapahit itu?. Menurut Dr. Hasan
Djafar, Nusantara berasal dari dari dua kata yakni Nusa dan Antara, Nusa
memiliki arti Pulau-pulau daerah, sedangkan
Antara memiliki arti yang lain dari pada Majapahit. Jadi, kesimpulanya
Nusantara adalah pulau-pulau yang lain di antara Majapahit. Maksudnya adalah
pulau-pulau diluar wilayah kekuasaan Majapahit namun mereka memiliki hubungan
yang cukup erat dengan Majapahit dalam hal perniagaan dan pelayaran karena pada
kurun 1350-1389 pada masa pemerintahan Hayam Wuruk Majapahit memiliki pengaruh
yang kuat dalam hal perniagaan di Nusantara. Memang wilayah-wilayah Nusantara
atau wilayah diluar pulau Jawa banyak yang mengakui kebesaran Majapahit namun
mengakui kebesaran itu tidak lantas mereka menjadi negara bawahan atau wilayah
dari kekuasaan Majapahit. Hal ini terlihat dengan dikirimnya utusan setiap
tahunya ke Istana Hayam wuruk pengiriman utusan dan upeti ini bukan akibat dari
penyerangan armanda perang Majapahit ke
daerah-daerah tersebut, melainkan karena perjalanan muhibah armada dagang
Majapahit yang megah ke daerah-daerah. Mereka lalu kagum dengan kebesaran
Majapahit lalu rela mengirimkan upeti setiap tahunya. Majapahit menganggap
bahwa daerah-daerah itu sebagai Mitra
satata daerah-daerah sahabat dan dalam Nagarakrtagama
tertulis bahwa Majapahit memiliki kewajiban untuk melindungi daerah-daerah
kerajaan Nusantara (Mandala Nusantara). Hubungan Majapahit dengan Nusantara
yakni untuk membuat sebuah ikatan pelayaran antar kerajaan Nusantara, Majapahit
saat itu bisa dikatakan sebagai kerajaan adikuasa. Majapahit sendiri memiliki
surplus hasil bumi sehingga memerlukan daerah pemasaran sehingga
wilayah-wilayah kerajaan lain itu penting, dengan demikian akan terjadi timbal
balik dari kerajaan-kerajaan Nusantara tersebut.
Wilayah kekuasaan Majapahit hanyalah daerah sebagian
Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, dan Bali. Hal ini di buktikan oleh kitab Bujangga Manik yang ditulis oleh
Bujangga Manik sendiri ia melakukan perjalanan mengelilingi pulau Jawa. Dalam
salah satu laporan perjalanannya ia menyatakan bahwa wilayah kekuasaan
Majapahit terbentang dari Bali sampai ke Cipamali atau kali pemali sekarang
yang berada di kebupaten Brebes. Dalam uraian kakawin Nagarakrtagama terdapat wilayah-wilayah di luar Jawa yang
mengakui kejayaan Majapahit. Prapanca
menguraikan dalam dua pupuh, yaitu pupuh 13 dan 14. Wilayah-wilayah itu
terdapat di Sumatera, Semenanjung Malayu, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara, dan daerah pantai Papua barat.adapun dalam baris satu pupuh 15
disebutkan adanya negara-negara sahabat Majapahit seperti Syangka (Siam),
Ayodhyapura (pedalaman Thailand), Darmanagari (Dharmanarajnagara/Ligor),
Marutma (Martaban, daerah selatan Thailand), Rajjapuri ( Rajpuri daerah selatan
Thailand), Singhanagari (daerah di tepi sungai Menam), Campa, Kamboja, Yawana
(Annam Vietnam).
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebenarnya wilayah kekuasaan Majapahit tidaklah seperti yang kita
bayangkan selama ini. Wilayah kekuasaanya seperti yang saya utarakan di atas
memang Majapahit memiliki pengaruh-pengaruh diberbagai daerah di Nusantara.
namun, hal itu bukan karena Majapahit menduduki wilayah itu tapi karena ada
kekaguman wilayah-wilayah itu sehingga mengadopsi berbagai macam hal yang
berbau Majapahit.